"Revitalisasi Peranan Mahasiswa dalam Peningkatan Himpunan Mahasiswa
Bagi Pembangunan Bangsa"
BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Bagi bangsa Indonesia masa kini,
semangat perjuangan para pemuda terdahulu benar-benar harus disadari sebagai
wujud perjuangan para pemuda dalam mengejawantahkan intelektualitasnya menuju
pembebasan dan keadilan sosial. Jangan sampai perburuan intelektual itu, semata
hanya didasari kepentingan personal dan cenderung melupakan kehidupan sosial.
Hal ini dapat terjadi atas dasar
kesamaan visi para pemuda bangsa yang ingin mengesampingkan egoisme golongan demi
perubahan bangsa ini. Kalau saja dulu para pemuda tidak bersepakat membentuk
wadah perjuangan pemuda yang sama, mustahil spirit kebersamaan akan terwujud di
atas kebhinekaan bangsa ini. Kesepakatan tersebut terwujud sebagai manifestasi
perjuangan pemuda untuk menegakkan dan membebaskan ketertindasan pribumi dari
kaum penjajah yang semena-mena.
Di mana dari waktu ke waktu, bangsa
Indonesia memang selalu membutuhkan inovasi-inovasi baru untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan yang juga
semakin berkembang menuntut suatu perubahan. Lihat saja, sejak sebelum
kemerdekaan, bangsa kita mengalami masalah dalam menuntaskan penjajah. Akan
tetapi permasalahan itu tidak lantas selesai setelah proklamasi dikumandangkan
di tanah Indonesia. Sekitar tahun 1994, krisis moneter mulai lahir dengan
segala pengaruhnya dalam berbagai bidang aspek kehidupan. Tidak itu saja
perbedaan idealisme yang
menyebabkan perpecahan semakin kuat menggerogoti mental bangsa.
Kemudian pada puncak tahun 1998
terjadilah suatu revolusi terbesar di negara kita oleh kekuatan para pemuda
yang bersatu dalam satu tujuan sama, yaitu menuntut perubahan. Hal ini terjadi
akibat jiwa pemuda yang selalu panas akan pemerintahan yang dianggap sudah
tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masyarakat. Di sinilah momen besar yang
membuktikan bahwa kekuatan dan pengaruh pemuda, utamanya mahasiswa mampu
membawa perubahan dengan menggulingkan rezim orde baru menuju reformasi yang
diharapkan mampu membawa kesejahteraan dan kehidupan bangsa yang lebih baik.
Akan tetapi, apakah perjuanagan itu selesai sampai di sini? Atau sudah puaskah
kita sebagai pemuda dengan kondisi bangsa kita saat ini?
Tentu saja tidak, reformasi yang sudah
diusung pemuda pada 1998 ternyata masih belum bisa dijadikan sebagai tonggak
kehidupan kehidupan bangsa yang ideal. Karena pemerintah yang berdiri di sana
semakin larut, semakin jauh dari tujuan mahasiswa. Kepentingan pemerintah sudah
bukan berorientasi pada rakyat, akan tetapi lebih kepada pemenuhan perut
pribadi.
Pada awal abad ke-21 ini, permasalahan
di negara kita semakin kompleks dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. KKN, keserakahan, kapitalisme, lunturnya harga
diri bangsa dan Lack of Leadership sudah menjadi hal yag dianggap biasa
terjadi di Indonesia. Tanpa disadari, permasalahan itulah yang menyebabkan
kerugian terbesar dan semakin rendahnya mental bangsa Indonesia. Mulai dari
kemiskinan yang tidak henti, pendidikan rendah, sumber daya manusia lemah,
sampai teknologi yang selalu ketinggalan dengan negara-negara maju
seperti Jepang, Amerika, dan Belanda. Bahkan kondisi alam Indonesia pun sudah
tidak mendukung atau bersahabat dengan negara kita. Bencana alam terjadi di mana-mana. Masih
banyak sekali permasalahan bangsa kita, mulai dari aspek hukum, keadilan, sistem
pemerintahan, dan politik.
Oleh karena itu, para mahasiswa sebagai pemuda masa kini
diharapkan mampu bermetamorfosa menjadi penerus tombak estafet pembangunan
negara, dengan intelegensinya
diharapkan bisa mendobrak pilar-pilar kehampaan suatu negara dalam mencari
kesempurnaan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta secara moril akan
dituntut tanggung jawab akademisnya dalam
menghasilkan “buah karya” yang berguna bagi kehidupan lingkungan.
Akan tetapi sangat disayangkan, jika dalam kondisi
bangsa kita saat ini peran mahasiswa semakin lemah. Jiwa kritis mahasiswa
semakin luntur akibat termakan oleh penggunaan teknologi yang semakin canggih.
Padahal kecanggihan teknologi yang semakin tinggi tersebut, harusnya menjadi inspirasi
mahasiswa Indonesia untuk menciptakan karya dan inovasi besar untuk peningkatan
teknologi bangsa. Akan tetapi, kenyataan yang ada, sebagian besar
adalah sebaliknya. Para pemuda semakin terlena akan teknologi canggih yang
ditawarkan negara-negara maju untuk menurunkan mental pemuda Indonesia. Dari
situlah bangsa Indonesia mulai dicap dengan baangsa yang konsumtif. Hal inilah
yang akan semakin dimanfaatkan negara-negara digdaya terhadap
bangsa kita.
Oleh karena itu, saat ini diperlukan
Revitalisasi mahasiswa sebagai solusi permasalahan bangsa dan perubahan. Karena
memang pada dasarnya peran mahasiswa adalah sebagai agen perubahan (agent of change). Sumber daya manusia
terbesar dalam perubahan berada di tangan mahasiswa, karena dari pemikiran mahasiswa
yang selalu inovatif, penuh akan ide, dan tidak mudah berhenti sebelum mencapai
titik optimum. Selain itu, dalam setiap langkah mahasiswa akan didasari dengan
ketulusan dan keikhlasan untuk rakyat kecil utamanya.
1.2 TUJUAN
1.
Memberikan gambaran tentang fungsi dan
posisi mahasiswa
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 peran mahasiswa indonesia
Sebagai pelaku utama dan agent of change, dalam
gerakan-gerakan pembaharuan memiliki makna yaitu sekumpulan manusia
intelektual, memandang segala sesuatu dengan pikiran jernih, positif, kritis
yang bertanggung jawab, dan dewasa.
Mahasiswa adalah para pemuda yang menjadi salah satu harapan suatu
bangsa agar bisa berubah ke arah lebih baik. Hal ini dikarenakan mahasiswa
dianggap memiliki intelek yang cukup bagus dan kematangan berpikir yang cukup
luwes. Maksudnya, bila ada sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar dan itu
salah, mahasiswa dituntut untuk merubahnya sesuai dengan harapan sesungguhnya.
Perubahan merupakan sebuah perintah yang
diberikan oleh Allah swt. Berdasarkan Qur’an surat Ar-Ra’d: 11, dimana
dijelaskan bahwa suatu kaum harus mau berubah bila mereka menginginkan sesuatu
keadaan yang lebih baik. Lalu berdasarkan hadis yang menyebutkan bahwa orang
yang hari ini lebih baik dari hari kemarin adalah orang yang beruntung,
sedangkan orang yang hari ini tidak lebih baik dari kemarin adalah orang yang
merugi. Oleh karena itu betapa pentingnya arti sebuah perubahan yang harus kita
lakukan.
Peran selanjutnya, yaitu sebagai social control yang mana
peran ini merupakan fungsi kontrol terhadap pemerintah yang sangat perlu
diawasi terus menerus. Sifat mahasiswa yang didasari idealisme tinggi akan
menjadi kekuatan besar dalam mengawasi jalannya pemerintahan yang sudah tidak
sesuai dengan kepentingan rakyat. Peran ketiga yaitu sebagai Iron Stock. Di
sini mahasiswa sangat berperan besar dalam menyediakan sumber-sumber daya
manusia dengan ideaisme yang tinggi dalam proses perubahan bangsa. Pemuda
Indonesia harus dipersiapkan dengan baik untuk menjadi penerus pemerintahan.
Mulai dari kejujuran, idealisme tinggi, tulus dan ikhlas dalam membawa bangsa.
Mahasiswa adalah pemuda yang akan menjadi generasi penerus bangsa
untuk mengganti atau memperkuat generasi yang sudah tua. Jadi mahasiswa harus
bisa menjadi pengganti orang-orang yang memimpin di pemerintahan nantinya, dan
untuk itu di butuhkan mahasiswa yang bermental kuat sekuat besi. Mahasiswa
dapat menjadi Iron Stock, yaitu mahasiswa diharapkan menjadi
manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya
dapat menggantikangenerasi-generasi sebelumnya. Intinya mahasiswa itu merupakan
aset, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan. Tak dapat dipungkiri bahwa
seluruh organisasi yang ada akan bersifat mengalir, yaitu ditandai dengan
pergantian kekuasaan dari golongan tua ke golongan muda, oleh karena itu
kaderisasi harus dilakukan terus-menerus. Dunia kampus dan kemahasiswaannya
merupakan momentum kaderisasi yang sangat sayang bila tidak dimanfaatkan bagi
mereka yangmemiliki kesempatan.
Dalam konsep Islam sendiri, peran pemuda sebagai generasi pengganti
tersirat dalam Al-Maidah:54, yaitu pemuda sebagai pengganti generasi yang sudah
rusak dan memiliki karakter mencintai dan dicintai, lemah lembut kepada orang
yang beriman, dan bersikap keras terhadapkaum kafir. Sejarah telah membuktikan
bahwa di tangan generasi mudalah perubahan-perubahan besar terjadi, dari zaman
nabi, kolonialisme, hingga reformasi, pemudalah yang menjadi garda depan
perubah kondisi bangsa.
Dalam aplikasinya, mahasiswa harus memiliki langkah strategis untuk
menciptakan perubahan tersebut. Berdasarkan kondisi kampus sudah dipersiapkan
dalam bidang kajian yang berbeda-beda dapat diklasifikasikan meliputi:
keteknologian, sosial budaya, hukum dan politik, serta perekonomian.
Semua bidang kajian itu ternyata dapat disatu padukan untuk
menganalisis permasalahan bangsa dilihat dalam berbagai sudut pandang. Mulai
dari pendidikan, ekonomi, keteknologian, serta pemerintahan. Itulah yag
merupakan tonggak yang dapat dilakukan sebagai langkah strategis dalam revitalisasi
mahasiswa sebagai solusi permasalahan bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar