Ginjal adalah salah satu organ tubuh yang berfungsi sebagai sistem
ekskresi pada manusia yakni untuk mengeluarkan/mengekskresikan zat-zat sisa
metabolisme tubuh. Lama kelamaan fungsi ginjal tersebut dapat menurun dan
akhirnya fungsi ginjal pun dapat terganggu (timbul penyakit ginjal), gangguan
tersebut bisa di sebabkan oleh racun, infeksi atau obat-obatan yang memiliki
efek samping yang dapat merusak ginjal. Berikut ini beberapa penyakit atau
gangguan yang dapat menyerang ginjal :
§ Batu Ginjal, disebut juga Renal Calculus, plural Renal Calculi,
terkumpulnya mineral dan benda organik yang terbentuk dalam ginjal. Ada batu
yang menjadi demikian besar yang melumpuhkan fungsi ginjal. Urin mengandung
banyak garam dalam bentuk larutan dan jika konsentrasi garam mineral menjadi
berlebih, kelebihan garam ini mengendap menjadi partikel padat disebut batu
ginjal. Batu ginjal diklasifikasikan sebagai primer jika batu tersebut
terbentuk tanpa ada sebab yang jelas seperti infeksi atau penyumbatan.
Diklasifikasikan sekunder jika berkembang setelah adanya infeksi ginjal atau
kelainan.
§ Pyelonephritis infeksi dan peradangan jaringan ginjal dan renal
pelvis (ruang yang terbentuk dari perluasan ujung atas ureter tubulus yang
menyalurkan urin ke kandung kemih). Infeksi ini biasanya disebabkan karena
bakteri. Kelainan ginjal yang paling sering terjadi, pyelonephritis dapat
menjadi kronis dan akut.
§ Gagal Ginjal disebut juga Renal Failure, hilangnya sebagian atau
keseluruhan fungsi ginjal. Gagal ginjal digolongkan menjadi akut (ketika
serangannya tiba-tiba) atau kronis. Gagal ginjal akut berakibat pada
berkurangnya volume urin, kadar zat-zat bernitrogen, potasium, sulfat, dan
fosfat diatas normal dalam darah, dan rendahnya kadar sodium, kalsium, dan
karbon dioksida darah yang juga jauh dibawah normal.
§ Glomerulonephritis, penyakit ginjal lain yang sering terjadi,
ditandai dengan peradangan sebagian glomeruli ginjal. Kondisi ini dapat terjadi
ketika sistem imun tubuh lumpuh. Antibodi dan zat-zat lainnya membentuk
partikel dalam aliran darah yang terjebak dalam glomeruli. Hal ini menyebabkan
peradangan dan membuat glomeruli tidak dapat bekerja dengan baik. Gejala dari
penyakit ini bisa termasuk darah dalam urin, pembengkakan jaringan tubuh, dan
adanya protein dalam urin, dalam hasil tes laboratorium. Glomerulonephritis
bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan. Jika pengobatan diperlukan, dapat
dilakukan diet khusus, obat-obatan pencegah kekebalan (immunosuppressant), atau
plasmapheresis (pemisahan plasma dari darah), suatu prosedur untuk membuang
bagian darah yang mengandung antibodi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar