TUGAS ANATOMI HEWAN
GENITALIA
AVES (MERPATI)
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
DIPONEGORO
2011
Sistem Reproduksi Merpati Jantan
Pada
hewan jantan terdapat sepasang testis yang bulat, berwarna putih, melekat
disebelah anteriornan ren disuatu alat penggantung. Testes sebelah kanan lebih
kecil dari pada yang kiri. Dari masing-masing testis terjulur saluran vasdeverensia
sejajar dengan ureter yang berasal dari ren. Pada sebagian besar aves memiliki
vesicula seminalis yang merupakan gelembung kecil bersifat kelenjar sebagai
tempat penampungan sementara sperma sebelum dituangkan melalui
papil yang terletak pada kloaka pada beberapa spesies memiliki penis sebagai alat untuk menuangkan sperma ke kloaka hewan betina. Organa genetika muscularis masculine, terdiri atas
papil yang terletak pada kloaka pada beberapa spesies memiliki penis sebagai alat untuk menuangkan sperma ke kloaka hewan betina. Organa genetika muscularis masculine, terdiri atas
a)Testis, berbentuk oval, warna
keputihan, terletak di ventral lobus renis yang paling oranial, jumlahnya
sepasang, pada masa kawin kelamin membesar dan berfungsi sebagai penghasil
sperma.
b)Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere. Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori. Duktus eferen berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian menuju duktus deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan ureter.
•Epididimis, sepasang, kecil, terletak pada sisi dorsal testis, berupa saluran spermatozoid.
•Duktus defferens, juga sepasang, pada burung muda kelihatan lurus, sedang pada burung tua tampak berkelak-kelok, berjalan ke caudal menyilang ureter, kemudian bermuara di dalam cloaca.
•Mesorchium. Merupakan penggantung testis, berasal dari derivate peritoneum. Alat kopulasi pada merpati jantan berupa kloaka. Pada waktu kopulasi, maka kloaka kedua jenis burung saling di tempelkan kuat-kuat, sehingga sperma yang keluar pada waktu ejakulasi langsung masuk kedalam proctodeum hewan betina, untuk kemudian menuju ke oviduk.
b)Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere. Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori. Duktus eferen berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian menuju duktus deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan ureter.
•Epididimis, sepasang, kecil, terletak pada sisi dorsal testis, berupa saluran spermatozoid.
•Duktus defferens, juga sepasang, pada burung muda kelihatan lurus, sedang pada burung tua tampak berkelak-kelok, berjalan ke caudal menyilang ureter, kemudian bermuara di dalam cloaca.
•Mesorchium. Merupakan penggantung testis, berasal dari derivate peritoneum. Alat kopulasi pada merpati jantan berupa kloaka. Pada waktu kopulasi, maka kloaka kedua jenis burung saling di tempelkan kuat-kuat, sehingga sperma yang keluar pada waktu ejakulasi langsung masuk kedalam proctodeum hewan betina, untuk kemudian menuju ke oviduk.
Sistem Reproduksi Merpati Betina
Fertilisasi
pada merpati betina merupakan reproduksi internal artinya bahwa reproduksi
terletak didalam tubuh. Sistemnya disebut sistem duktus yang berupa saluran
yang memiliki diameter hampir seragam dengan suatu perluasan tunggal unilateral
pada kloaka. Merpati merupakan hewan ovipar yaitu hewan yang berkembang biak
dengan bertelur (Jasin. 1984:298).
Perkawinan pada merpati dilakukan dengan cara kopulasi. Setelah sperma dan ovum bertemu dan terjadi fertilisasi maka tahap selanjutnya adalah akan terbentuk telur yang terjadi di oviduk. Tahap pertama adalah terbentuknya kalaza yaitu suatu bangunan yang tersusun dari dia tali mirip ranting yang bergulung memanjang dari kuning telur sampai kekutub-kutub telur. Setelah itu ditambahkan putih telur( albumen) disekitar kuning telur. Setelah itu maka telur akan mendapatkan selaput kerabang pada uterus. Setelah telur sempurna maka telur akan dikeluarkan melalui kloaka. Telur yang dikeluarkan tidak langsung menetas, tetapi mengalami masa inkubasi selama 16-18 hari. Burung muda yang baru menetas berada dalam kondisi sangat lemah, disebut kondisi altrisal. Anak merpati yang baru menetas sedikit sekali bulu kapasnya. Merpati muda
Perkawinan pada merpati dilakukan dengan cara kopulasi. Setelah sperma dan ovum bertemu dan terjadi fertilisasi maka tahap selanjutnya adalah akan terbentuk telur yang terjadi di oviduk. Tahap pertama adalah terbentuknya kalaza yaitu suatu bangunan yang tersusun dari dia tali mirip ranting yang bergulung memanjang dari kuning telur sampai kekutub-kutub telur. Setelah itu ditambahkan putih telur( albumen) disekitar kuning telur. Setelah itu maka telur akan mendapatkan selaput kerabang pada uterus. Setelah telur sempurna maka telur akan dikeluarkan melalui kloaka. Telur yang dikeluarkan tidak langsung menetas, tetapi mengalami masa inkubasi selama 16-18 hari. Burung muda yang baru menetas berada dalam kondisi sangat lemah, disebut kondisi altrisal. Anak merpati yang baru menetas sedikit sekali bulu kapasnya. Merpati muda
dapat terbang setelah 4 minggu
kemudian (nalbandov, 1990:39-40)
Perbedaan Merpati Jantan Dengan
Betina
Jantan:
Testis
Duktus defferent
Testis
Duktus defferent
Lubang duktus defferen
Lubang kopulasi
Betina:
Ovarium
Oviduk Kiri
Ovarium
Oviduk Kiri
Oviduk Kanan Rudumenter
Uterus
Lubang kopulasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar